Pakej Umrah & Haji Swasta, Upah Haji dan Upah Umrah 2014/2015


Mana-mana waris yang berhajat untuk melaksanakan UPAH HAJI & UMRAH bagi arwah keluarga mereka. Sila layari http://www.raudhah2u.my/ dan http://www.badalhaji1.blogspot.com/


Badal/Upah Haji dan Umrah 2014/2015

Followers

Catatan Popular

Sabtu, 17 Mac 2012

Jodohku, aku rindu padamu

Assalammualaikum........

Apa kabar jodohku? Baik-baik saja kan?? Berat rasanya kantung mataku tertutup. Bagaimana dengan kamu? Apa kamu selalu terbangun disepertiga malam terakhir? Dan apakah mulutmu terus menerus berzikir dimalam itu?


Jujur aku rindu kamu.... Jodohku...

Tapi saat ini blm saatnya untuk kita bertemu, bukannya aku tak mau atau aku tak rindu. Tapi memang kerana perjalanan kita masih panjang. Dan masih banyak kewajiban yg harus kita penuhi sayang. Terkadang aku berfikir, apa nanti saat subuh tiba kau akan membangunkanku?? Mengajakku bertafakur dan bersujud kepada-Nya??

Berat hati ini menantimu, gelisah pula hati ini memikirkanmu. Apa kau selalu hiasi langkahmu dengan kebaikan-kebaikan? Dan apakah nanti saat Zuhur tiba.

Kau akan meninggalkan kesibukanmu sementara, untuk menghadap-Nya?

Jodohku, sihatkah kamu?

Kalau saja aku berada disampingmu saat ini, mungkin aku akan merawatmu dengan penuh kasih sayang.

Jodohku sabar dan tenanglah...

Aku disini masih bersabar menantimu. Hatimu tak sedang terluka kan? Tersenyumlah kerana aku yakin kebahagiaan akan selalu menyertai kita. Jikalau detik ini hatimu sedang terluka, ambil air wuduklah... dan mendekatlah kepada-Nya. Tapi disini aku berharap kau baik-baik saja.

Hmm....

Waktu ini memang terasa lama buatku tapi aku yakin takkan lama lagi kau akan hadir menyapaku dan mengajakku untuk melakukan solat fardhu.

Dan sering pula kau akan menanyakan.. " Sudah solatkah kau sayang?"

Jodohku... aku rindu..

Bila kita bertemu? Begitu banyak hal yg ingin ku ceritakan kepadamu. Begitu banyak pula harapanku untuk menantikan nasihat2mu. Hati ini kosong dan hati ini tak sabar menanti kehadiranmu yg kan membalut dan menyembuhkan luka dihatiku.

Jodohku...

Apa kau jugs rindu padaku? Bagaimana dengan Quran mu? Sudahkah kau baca diantara maghrib dan isya'? Apa yg kau fahami dari surah itu? Ceritakanlah kepadaku.... Aku siap mendengarkan, dan begitu juga dengan keluh kesahmu, aku siap berbagi sayang...

Perubahan apa yg kau lakukan dari hari ke hari sayang? semakin baikkah? Tak kau sentuh kan hal-hal yg dilarang agama?

Aku berharap seperti itu... Jodohku....

Disetiap langkahku dan selesai solatku..

Ku titipkan Al-Fatihah untukmu, agar kau selalu berada dijalan-Nya..

Sabar ya sayang, waktu-waktu ini bukanlah waktu yg lama..

Jangan sampai kau salah jalan sayang. Salam rindu pula untuk orang tuamu, baik-baikkah mereka? Masihkah kau jaga mereka dgn kasih sayangmu? Dan sudahkah kau bersyukur??

Sayang...

Nantilah aku, dgn berbagai kebaikan yg nantinya akan membawa Rahmat untuk kita. Jagalah dirimu dari hal-hal yang dilarang agama. Kerana aku mencintaimu secara tulus...

Jodohku...

Bersiaplah kau untuk mencintaiku secara tulus dan mahu menerima segala kekuranganku... dan membenarkanku dikala aku salah. Sayang... berusahalah! Kita pasti akan sukses! Bahagiakan orang tuamu dengan menjaga sikapmu dan tuturkatamu..

Aku yakin kau adalah orang yang sabar, orang yang cekap untuk menguruskan keluarga kelak.

Jgn pernah merasa sepi..

Kerana aku disini masih setia menantimu, dan disini aku masih setia menjaga kehormatanku.

Sayang...

Kalau siang sudah berlalu.. pejamkan matamu dgn buaian doa, begitu juga ucap doa dariku selalu menyertaimu...

Semoga ALLAH selalu menjadikan kita dijalan yang benar. Amin...

Jodohku...

Tak terasa tangan ini menaip dan telah banyak ku goreskan di dalam laptop ini, yg memang benar ini adalah tanda kerinduanku kepadamu.

Ingatlah sayang...

Aku selalu ada untukmu...

Untuk itu jgn pernah kau merasa sendiri atau sepi..

Hmm... Semoga kerinduanku ini akan terjawab, seiring berjalannya waktu.

Salam hormatku dan sayangku untukmu......


Wassalammualaikum...

Naim Qlate
read more...

Ukhti, Yakinlah Jodohmu Kan Datang....

Ya Allah Diakah Jodohku


Perawan tua! Wuih, sadis banget…Yup, itulah julukan yang diberikan untuk kaum hawa yang belum menikah di usia ‘senja’. Ketika saya mengikuti sebuah acara perlombaan anak-anak TPA di daerah Bantul, saya bertemu dengan seorang sosok wanita yang saya pikir waktu itu adalah seorang guru yang sekaligus ibu rumah tangga.

Tampilan sederhana dengan jilbab yang menjulur ke dadanya. Kebetulan, kami menjadi juri pada lomba yang sama. Untuk menghindari kekakuan, saya mencoba memperkenalkan diri dan sedikit berbincang dengan beliau. Beliau seorang guru TK kelahiran tahun 1969. Dengan usia yang sekian, saya berpikir beliau telah berkeluarga dengan beberapa orang anak. Ketika saya Tanya “putra pinten bu?” (punya anak berapa bu?-jawa) beliau menjawab, “dereng nikah mba, mboten payu”.(belum menikah mba, ngga laku-jawa)…Terkejut sekali saya waktu, ditambah rasa bersalah kalau pertanyaan saya tadi menyinggung perasaan beliau. Alhamdulillah, beliau tidak tersinggung malah kami bisa semakin akrab.

Sosok lain, saya teringat murobbiyah-murobbiyah saya. Di tengah kesibukan yang ekstra padat, mereka masih meyempatkan waktu untuk membina kami. Dari ketiga akhawat yang pernah menjadi murobbiyah saya (selamanya akan tetap menjadi murobbiyah saya) semuanya belum menikah. Mereka rata-rata sudah berumur 25-up. Untuk lingkungan kampus, usia sekian tentu bukan menjadi masalah ketika belum menikah. Tetapi, ketika pulang ke kampung halaman dengan hidup bertetangga tentu akan menimbulkan pertanyaan yang kurang mengenakkan. Kapan nikah mba? Itu pertanyaan yang kerapkali terdengar. Bahkan saya yang ‘baru’ berusia 22 tahun pun tidak lepas dari pertanyaan tersebut ketika saya sudah pulang kampung. Menyegerakan menikah adalah sesuatu ayng dianjurkan. Akan tetapi ketika jodoh belum juga datang, apakah itu sesuatu hal yang harus dipaksakan?

Saya teringat satu nasehat dari seorang ustadz di Yogya ketika mengikuti kajian pagi hari di Masjid Mardliyah. Beliau menyampaikan materi pernikahan. Salah satu pesan beliau, “Jadi akhawat jangan suka mancing-mancing ikhwan, misal dengan sms ‘koq ngga nikah-nikah akh’ dan sebagainya”. Beliau melanjutkan ketika akhawat berkepala 2 belum menikah itu sesuatu yang wajar. Ketika berkepala 3 belum menikah juga, mungkin Allah masih ‘menahan’ jodoh kita. Ketika sudah berkepala 4 dan belum menikah juga, mungkin laki-laki dunia belum ada yang ocok untuk kita dan seterusnya. Beliau menambahkan agar kita tidak berburuk sangka terhadap Allah.

Benar sekali, di tengah penantian panjang yang belum tahu kapan berujung tidak sedikit akhawat yang mulai putus asa. “Apa karena aku yang kurang cantik?” dan pertanyaan-pertanyaan retorik sejenis yang ada di kepala akhawat muslimah. Akhirnya, mereka mulai melakukan treatment untuk menjaga penampilan. Mereka tidak lagi enggan merogoh kocek hanya sekedar untuk antri di salon berjam-jam. Akibatnya, dana infak berkurang, jadwal dakwah terabaikan dan banyak sekali konsekuensi yang harus ditanggung ketika memutuskan untuk menjadi wanita yang ‘berbeda’.

Pola pikir akhawat yang seperti ini, bukan 100% kesalahan mereka. Kalau mau jujur, berapa banyak ikhwan yang ridho beristri akhawat ‘biasa’. Kebanyakan kaum ikhwan tentu akan pilih-pilih wanita untuk menjadi pendamping hidupnya. Amat disayangkan, sebab yang menjadi kriteria bukan sekedar agamanya yang oke, tapi juga harus cantik, putih, lulusan fakultas kedokteran (bukan karena saya alumni fakultas kehutanan lho…) dan seterusnya. Itu adalah sesuatu yang manusiawi tentunya, tapi tidak sedikit dari mereka yang tidak melanjutkan proses ta’aruf hanya karena salah satu kriteria duniawi itu tidak terpenuhi.

Jodoh, rezeki dan semua yang kita alami adalah atas kehendakNya. Ketika saya silaturrahim ke rumah seorang ustadzah di Boyolali, beliau berpesan tsiqoh saja terhadap Allah Karena pasti ia akan memeberi yang trebaik untuk hambanya.

Saya jadi teringat pada Q.S Al-Baqarah ayat 216 “…Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.

Untuk para ukhti sholihah, yakinlah jika saatnya tepat “pangeran berkuda putih” itu akan datang menjemputmu.

Teristimewa untuk mba-mba-koe: semoga Allah segera mengaruniakan ikhwan sholeh untuk antuna.

http://www.eramuslim.com/oase-iman/ukhti-yakinlah-jodohmu-kan-datang.htm
read more...

Susahnya mentadbir dunia


Apabila disebut mentadbir dunia, ia adalah mentadbir apa yang ada di antara langit dan bumi.

Daripada segala khazanah yang lahir mahupun yang terpendam. Segala bangunan yang dibina mahupun yang wujud semula jadi, manusia, haiwan, tumbuh-tumbuhan, wang ringgit, kenderaan, politik, ekonomi, ketenteraan, pendidikan, masyarakat dan lain-lain.Dunia itu kenalah diurus dan ditadbir.

Pentadbirnya adalah manusia, sebagai khalifah Tuhan di bumi.

Untuk mentadbir dan mengurus dunia amat susah dan rumit sekali. Ibarat-ibarat dan perumpamaan yang boleh kita beri untuk menggambarkan kerumitan ini di antaranya ialah:

1. Dunia ibarat laut yang dalam yang dipenuhi dengan berbagai-bagai khazanah dan simpanan Tuhan yang berharga. Manusia dibenarkan mengambilnya tapi banyak manusia tenggelam di dalamnya atau karam di dalamnya.

2. Dunia ibarat gadis yang cantik yang sangat mempesona. Kita disuruh mengurus dan menjaga kehormatannya tetapi kebanyakan orang sebelum orang lain menodainya, dia menodainya lebih dahulu.

3. Dunia itu ibarat tumbuh-tumbuhan hijau yang senang mata memandangnya. Kita dilalaikan olehnya serta cenderung terhadapnya. Jarang orang boleh mendisiplinkan dan mengawal dirinya.

4. Dunia itu ibarat ular. Racunnya boleh dibuat ubat. Ia boleh dijadikan pertunjukan untuk menghibur. Ertinya ia boleh dimanfaatkan tapi jarang orang yang tidak dipatuknya.

5. Dunia itu ibarat madu yang manis. Ramai orang yang suka meminumnya. Jarang orang yang tidak tersedak apabila meminumnya.

6. Dunia ibarat kebun yang indah. Penuh dengan buah-buahan, air yang mengalir, ikan yang bermain-main, pokok-pokok bunga yang tersusun dan teratur, bunga-bunganya yang berbagai-bagai warna, tempat-tempat rehat yang selesa dan udara yang segar. Daun-daun yang menghijau, pepohon yang melambai-lambai, rumput-rumput bak permaidani, jarang orang yang amanah menjaganya. Biasanya buah-buahan selalu saja dicuri dan diambil sesuka hati.

7. Dunia ibarat harimau yang ditunggang oleh manusia untuk menuju ke destinasi. Jarang manusia sampai ke matlamatnya. Selalunya mereka dibaham harimau di dalam perjalanannya kerana bukan mudah kita hendak mengawal harimau.
read more...

Kahwin : "Hai tak tidur-tidur lagi?"

"Hai tak tidur-tidur lagi?"

Terkejut, Munirah berpaling.

"Mama ni, buat terkejut orang aje. Tak boleh nak lenalah mama. Banyak hal yang belum selesai".

"Ala… Bukan nak kenduri esok. Dua bulan lagi. Tidurlah. Esok nak kerja. Nanti lena pulak depan pelajar", nasihat ibunya dengan lembut.

"Oklah. Mama tidur dulu. Sekejap lagi Irah tidur".

Rahimah berlalu meninggalkan Munirah terkebil-kebil menatap potpuri yang masih di tangannya. Walaupun masih ada masa dua bulan untuk menyempurnakan persiapan perkahwinannya, namun Munirah cukup cemas. Dia tidak mahu kendurinya nanti ada sebarang kekurangan atau cacat cela yang bakal mengundang umpat keji saudara mara. Dia perlu menjaga statusnya sebagai seorang pensyarah.

Munirah terkenangkan bakal tunangnya, Razak yang kini sedang berkursus di Selatan tanahair. Dia telah menjalinkan hubungan dengan Razak sejak di tahun pertama waktu sama-sama menuntut di sebuah universiti yang sama. Hanya setelah masing-masing tamat pengajian dan memulakan karier, barulah mereka mengambil kata sepakat untuk mendirikan rumahtangga. Setelah bertahun-tahun berhubungan, Munirah yakin dia telah cukup mengenali hati budi Razak. Baginya Razaklah lelaki yang sesuai dijadikan suami kerana sikapnya yang sangat bertanggungjawab dan penyayang. Munirah membayangkan hari-hari depan yang indah setelah diijabkabulkan nanti.

Munirah dan Razak bercadang untuk berbulan madu di Bali. Mereka juga telah membeli sebuah rumah sebagai persediaan untuk hidup bersama sebaik sahaja mengikat tali pertunangan. Masing-masing bersetuju untuk menimang 4 orang cahayamata sahaja. Takut kalau ramai sangat anak, tidak mampu pula untuk biayai pelajaran mereka. Maklumlah era siber ni, semuanya memerlukan duit. Itulah perancangan akal cetek mereka. Terlupa bahawa perancangan Tuhan mengatasi perancangan manusia.

Sejak bertunang setahun yang lalu, Munirah mula membuat persiapan perkahwinan secara berdikit-dikit. Hampir setiap hari dia membelek majalah yang memaparkan pakaian pengantin, gubahan hantaran, contoh rekaan pelamin serta serba mak nenek yang berkait dengan kenduri kahwin mengikut trend semasa. Melalui temannya yang bercuti ke luar negara, dia mengirimkan beberapa barangan berjenama untuk dijadikan hantaran. Setiap hujung minggu pula dia menjelajah dari satu butik ke satu butik untuk mencari pakaian yang sesuai untuk majlis berkenaan.

"Ala, sekali seumur hidup. Lagipun kan Irah anak bongsu mama. Lepas ni dah tak payah buat kenduri kahwin lagi. Apa salahnya berhabis-habisan untuk kenduri Irah ni", jawab Munirah bila ditegur ibunya.

Janganlah bayangkan kahwin tu pada yang indah-indah dan romantik saja. Nanti akan ada ujiannya, akan ada pahit yang terpaksa ditelan.

Rahmah bukan tidak bersetuju dengan perancangan Munirah untuk mengadakan kenduri besar-besaran. Memang dia berkemampuan pun. Cuma hatinya masih sedih mengenangkan perkahwinan kakak Munirah, Salasiah 5 tahun yang lalu. Waktu itu kendurinya memang besar. Jadi sebutan orang. Bagaimanapun, rumahtangga yang dibina hanya bertahan selama dua tahun. Selepas mendapat anak seorang, mereka bercerai dan masing-masing membawa haluan sendiri.
Kini dialah yang membela anak mereka. Bukan dia keberatan untuk membela cucu sulungnya itu, Cuma hatinya pedih bila mengenangkan nasib budak itu yang kehilangan kasih ibu bapa. Manakala ibu dan bapanya ingin hidup bebas dan enjoy-enjoy macam orang bujang. Kerana itulah bila mengingatkan perkahwinan Munirah, dia mendoakan agar Munirah tidak menerima nasib yang sama.

Rahimah menganggap apa yang berlaku kepada Salasiah adalah kerana kesalahannya juga. Memang Rahimah pening kepala memikirkan anak-anak perempuannya yang enggan memberi sepenuh komitmen pada rumahtangga. Masing-masing hendak jadi macam orang Barat yang mahu berumahtangga tetapi tidak mahu memikul amanah dan tanggungjawabnya. Tidak seperti orang dulu-dulu.

Rahimah terkenang, dia dulu kahwin atas pilihan orang tua. Bila bergelar isteri, seluruh hidupnya diabadikan untuk suami dan keluarga. Orang dulu-dulu jarang nak bercerai-berai. Orang sekarang, bercinta bertahun-tahun tetapi bila kahwin, sekejap sahaja sudah bercerai. Tak serasilah, sudah tidak sehaluanlah. Padahal masa hendak kahwin, masing-masing rasakan itulah pasangan paling tepat untuk dunia Akhirat.

Mungkin salah Rahimah juga kerana gagal mendidik anak-anaknya dengan baik sehingga masing-masing mahu membentuk rumahtangga mengikut selera sendiri. Agama dan adat, semuanya ditolak ke tepi. Itulah yang berlaku kepada kebanyakan pasangan yang berkahwin hari ini. Sebab itu fail perceraian bertimbun-timbun di pejabat-pejabat agama.

Rumahtangga itu ibarat bahtera yang berlayar di tengah lautan. Waktu tenang, mudahlah, tapi bila lautan bergelora, dilanda ribut, memang tak mungkin bahtera itu dapat diselamatkan kalau tidak dikemudi dengan iman dan taqwa.

Inilah yang tidak mampu Rahimah sampaikan kepada anak-anaknya kerana dia sendiri bukan mendalam sangat pengetahuan agamanya. Cuma dulu, waktu arwah Pak Adam masih hidup, Rahimah mampu jadi isteri yang taat kerana memang begitu asuhan orang tuanya. Taatnya pada suami bukan bertitik tolak dari iman. Rahimah tahu, kalau dia cuba syarahkan tentang rumahtangga yang baik, pasti anak-anaknya akan berhujah kembali untuk mempertahankan pendapat dan pendirian mereka. Akhirnya yang terdaya dilakukan hanyalah berdoa untuk kebahagiaan mereka dunia Akhirat.

Rumahtangga itu ibarat bahtera yang belayar di tengah lautan. Waktu tenang, mudahlah, tapi bila lautan bergelora, dilanda ribut, memang tak mungkin bahtera itu dapat diselamatkan kalau tidak dikemudi dengan iman dan taqwa.


Pada suatu petang Munirah pulang dari kampus dengan wajah ceria. Rahimah yang menyambutnya di pintu, tertanya-tanya kerana selalunya Munirah akan tiba di rumah dengan wajah letih, tidak bermaya.

"Ada berita baik ke? Semacam aje senyum tu".

"Memang ada berita baik. Kak Sarah call tadi. Dia balik bercuti sebulan. Bolehlah minta tolong dia siapkan hantaran".

"Dia balik seorang ke?" Terbayang wajah anak saudaranya yang telah bertahun-tahun di luar negara.

"Balik satu family. Cuti musim panas. Tapi tak sempat tengok Irah bersanding sebab awal bulan depan, dia balik ke UK semula".

"Lama tak jumpa Sarah. Macam mana rupa anak dia agaknya. Maklumlah, kahwin dengan orang putih".

"Tentulah cute. Tapi anak Irah nanti lagi cantik sebab Razak muka macam mamak, Irah pulak macam Cina", jawab Munirah bersahaja sambil berlenggang ke biliknya.
Rahimah hanya tergelak kecil. Macam-macam angan-angan Munirah.

Hari minggu, Sarah muncul di rumah Rahimah bersama suami dan anaknya. Penmpilannya cukup mengejutkan Munirah. Dulu sewaktu meninggalkan tanahair untuk menyambung pengajiannya, sepupunya itu lebih selesa berseluar jeans dan berkemeja. Adakalanya dia gemar juga menampilkan imej yang agak seksi. Bagaimanapun hari ni dia muncul dengan berjubah dan bertudung labuh. Suaminya, Abu Bakar bin Abdullah pula berseri-seri dengan kopiah di kepala. Satu pemandangan yang agak aneh buat Munirah. Sangka Munirah, setelah bertahun-tahun di London. Sarah tentu lebih akan tampil lebih elegant dengan fesyen terkini dari kota fesyen itu.

"Assalamualaikum. Apa khabar pengantin kita?" sapa Sarah sambil bersalaman dan memeluk Munirah.

"Waalaikumussalam. Insya-Allah OK", jawab Munirah dengan sedikit rasa kekok. Rahimah terus mengambil anak Sarah dari dukungan Abu Bakar.

"Comelnya cucu, Tok Tam".

Abu Bakar yang dari tadi hanya tersenyum, menghulurkan ole-ole dari Kota London. Raimah menyambut dengan senyuman. Hatinya cukup tertarik dengan wajah bersih Abu Bakar.

"Dah lama kamu masuk Islam?" tanya Rahimah dengan nada ingin tahu.

"Dah hampir sepuluh tahun", jawab Abu Bakar dengan bahasa Melayu berslanga.

"Eh, boleh cakap Melayu, kamu. Mak Tam tak pernah lagi jumpa Mat Salleh boleh cakap Melayu".

Sarah dan Abu Bakar tertawa.

"Untunglah kamu dapat kahwin dengan Mat Salleh. Dapat duduk luar negeri. Dapat anak comel".

Kata-kata Rahimah sedikit sebanyak mengundang rasa cemburu di hati Munirah.

"Saya beruntung sebab dapat Mat Sallah yang soleh, Mak Tam. Itu lagi penting. Saya memang malu dengan dia ni sebab dia yang banyak bimbing saya untuk beramal dengan Islam. Mak Tam bukan tak kenal Sarah dulu-dulu. Teruk".

"Memang untung kalau dapat suami soleh. Suami tu, pemimpin rumahtangga. Kalau suami soleh, selamatlah rumahtangga", luah Rahimah sambil fikirannya terbayangkan wajah Salasiah. Terlupa dia pada Munirah yang sedari tadi hanya diam membisu.

Selang beberapa hari selepas itu, Munirah mengajak Sarah shopping di KL. Dia inginkan pendapat Sarah tentang pakaian yang hendak ditempah untuk malam akad nikah. Seingat Munirah, 'taste' Sarah memang bagus.

"Masa Sarah kahwin kat UK dulu, siapa yang uruskan persiapan kahwin?" tanya Munirah waktu membelek-belek beberapa pasang baju kurung moden bersulam di sebuah butik.

"Kami kahwin ala kadar sahaja. Yang wajib akad nikahnya. Kenduri pun kawan-kawan yang tolong. Masak sikit-sikit, lepas tu makanlah sama-sama".

"Tak glamourlah gitu. Kahwin kan sekali seumur hidup", tingkah Munirah dengan dahi berkerut.

"Mana Munirah tau kahwin tu sekali seumur hidup? Jodoh, ajal maut, kan di tangan Tuhan. Entah-entah esok lusa, suami mati. Tak kan tak kahwin lain. Tak pun macam Kak Salasiah. Dah bercerai. Dengar kata, dah dapat calon suami baru. Nanti nak kahwin lagi untuk kali kedua", jawab Sarah dengan lembut sambil matanya turut memerhatikan sulaman yang cantik pada baju kurung yang dipegang Munirah.

"Tapi, ini kan kali pertama Irah kahwin. Kenalah buat semeriah mungkin", balas Munirah. "Ah, perut pun dan berkeroncong ni. Jom kita makan dulu".

Sarah menurut tanpa banyak soal. Sewaktu makan dia cuba untuk memberi panduan kepada Munirah dalam menempuh alam baru.

"Sarah nak tanya pada Irah satu soalan. Apa tujuan Irah kahwin?"

"Aiik! Soalan cepu emas ke ni? Anyway, bagi Irah, kahwin itu adalah untuk menghalalkan perhubungan antara seorang lelaki dan wanita. Betul tak? One more thing, memang fitrah manusia itu ingin dikasihi dan mengasihi. Sebab itu Allah ciptakan Hawa untuk Nabi Adam, right?" balas Munirah penuh yakin.

"Itu saja matlamat perkahwinan?"

"What else?"

"Kalau sekadar nak lepaskan naluri seks, buat apa sampai nak berkenduri kendara besar-besaran. Tak berbaloilah macam tu".

"So what?"

"Sebenarnya tujuan perkahwinan itu sangat besar. Niat awal kahwin itu sangat penting untuk menjamin lahirnya satu rumahtangga yang diberkati Tuhan. Nanti perjalanan rumahtangga tu, akan dibantu. Tuhan akan pelihara rumahtangga kita sampai rumahtangga tu boleh jadi syurga dunia sebelum Allah beri Syurga di Akhirat".

"Tak sangka pulak engineer boleh jadi ustazah".

"Bukan begitu. Islam itu untuk semua orang dan ia mesti jadi panduan setiap orang", balas Sarah tersenyum. "Sebelum Irah melangkah ke alam perkahwinan, eloklah Sarah bagi peringatan dulu. Janganlah bayangkan kahwin tu pada yang indah-indah dan romantik-romantik saja. Nanti akan ada ujiannya, akan ada pahit yang terpaksa ditelan. Kalau tak buat persediaan yang tepat, memang rumahtangga tak akan boleh bertahan lama. Rumahtangga boleh jadi neraka tau!"

Munirah menyedut minuman dari gelasnya. Masuk jugak dalam fikirannya kata-kata Sarah itu. Cukuplah apa yang dialami oleh kakaknya Salasiah menjadi bukti kebenaran kata-kata Sarah itu.

"Irah tau tak, dalam Islam kahwin itu matlamatnya besar dan mulia. Betullah cakap Irah tadi. Nak halalkan hubungan antara lelaki dan perempuan. Itu memang antara tujuan perkahwinan, supaya kita tak terjebak dengan zina. Selain itu, ada lagi yang tidak kurang pentingnya. Kita kena niat kahwin untuk lahirkan generasi Islam seterusnya. Zuriat kita tu adalah aset untuk Islam. Lagipun Rasulullah suka umat yang ramai".

"Tapi rasa-rasanya mak bapak kita dulu tak adalah pasang niat macam tu, tapi, tapi kita lahir pun, tetap jadi orang Islam".

"Islam setakat pada nama, apa ertinya? Sedangkan pada peribadinya langsung tak melambangkan peribadi mukmin. Kita tengok sekarang macam mana masyarakat kita. Macam-macam masalah sosial. Kronik betul. Muda lagi dah terlibat dengan dadah, seks bebas, jenayah, sampai budak 12 tahun pun dah pandai rogol dan bunuh orang. Itu bukan aset agama namanya. Puncanya dari rumahtangga yang rosaklah tu. Kes-kes sumbang mahram tu. Tahu tak apa puncanya tu? Something wrong masa akad nikahnya atau semasa proses perkahwinan tu. Mungkin sebelum kahwin mak ayahnya dah bergaul bebas, dah biasa buat maksiat. Memang rosaklah keturunan selepas itu".

Munirah termenung. Kegembiraan untuk menjadi pengantin baru seperti terganggu. Sebelum ini fantasinya hanya yang indah-indah, terutama apabila membayangkan keindahan berbulan madu. Tapi rupa-rupanya banyak lagi persoalan yang menunggu di hadapan.

"Macam tu ke?"

"Iya. Kalau kita rancang perkahwinan dengan betul mengikut apa yang Islam gariskan dan kita jaga supaya setiap step ke arah perkahwinan itu sesuai sepertimana yang Tuhan kehendaki, insya-Allah, rumahtangga kita akan berjaya. Bayangkan kita dapat lahirkan anak-anak yang soleh dan solehah. Bukan sahaja anak-anak tu boleh bantu kita di Akhirat, di dunia lagi anak-anak tu akan jadi manusia yang berjasa pada agama, bangsa dan negara. Anak-anak kita boleh menjadi manusia-manusia yang akan membangunkan empayar Islam".

"Tingginya angan-angan".

"Ini bukan angan-angan tapi cita-cita. Kan Islam pernah menguasai tiga suku dunia. Islam diperjuangkan oleh peribadi-peribadi hebat yang lahir hasil didikan Rasulullah. Sekarang kita simpanlah niat dan cita-cita untuk mengulangi sejarah tu".

"Irah tak layaklah nak buat kerja besar macam tu".

"Memanglah kita ni tak layak. Tapi kita niatlah nak lahirkan peribadi-peribadi yang layak melalui perkahwinan kita kerana nak dapat keredhaan Tuhan. Sampai bila hidup kita nak terus terjajah dengan budaya bukan Islam yang sekarang terbukti sangat merosakkan dan merugikan kita. Kalau setakat rugi di dunia, tak apalah. Rugi di Akhirat, siapa nak tolong?"

"Salah ke cara Irah buat persiapan kahwin ni?"

"Tak salah. Tapi ini cuma persiapan lahir. Tak payahlah sampai membazir. Yang lebih penting, tambah ilmu agama sebagai persediaan. Baiki diri, betulkan sembahyang. Kuatkan hubungan dengan Tuhan. Kalau hati sentiasa berhubung dengan Tuhan, apa-apa problem pun kita boleh atasi. Especially bab nak taat suami. Bukan mudah tau. Lagilah kalau kita rasa kita lebih pandai dari dia. Nanti mulalah nak tunjuk 'power'.Dalam setiap hal kita akan challenge dia. Habislah rumahtangga kalau isteri pun nak jadi ketua. Dalam rumahtangga ada seni-seninya. Itupun nak kena belajar".

"Sarah ni menakutkan Irahlah. Rasa macam kahwin itu suatu yang complicated sangat".

"Bukan niat nak takutkan Irah. Tapi nak Irah bersedia untuk menerima realiti perkahwinan tu. Sementara ada peluang. Nak kahwin pun perlu ada persiapan yang cukup. Bukan setakat pandai masak, pandai bersolek dan hias rumah. Duit atau cinta tak akan mencukupi. Bekal yang paling utama, iman".

"Sempat ke nak dapat iman tu? Masa tinggal dua bulan lagi".

Sambil tersenyum, Sarah menepu-nepuk lengan Munirah.

"Insya-Allah. Tahu tak orang dulu-dulu, sebulan sebelum kahwin, memang kena berkurung, sebab nak dapat seri muka. Sekarang, Irah buatlah perkara yang sama. Masa dua bulan ni, manfaatkan untuk tingkatkan ilmu Islam, untuk dapat iman. Insya-Allah, nanti Razak akan rasa kahwin dengan Irah ni seolah-olah dia dapat permata berharga. Berbaloilah hantaran lapan ribu ringgit yang dia terpaksa beri tu".

Munirah tersenyum. Sedikit sebanyak, cakap-cakap Sarah itu memberinya satu persepsi baru tentang perkahwinan. Dalam hati dia menyimpan niat untuk menimba ilmu daripada Sarah sementara Sarah masih ada di tanahair. Mudah-mudahan rumahtangga yang akan dibinanya itu lebih bermakna lagi. ~mkdh~
read more...

Hai Nil, Mengalirlah!

Mesir jatuh ke dalam pelukan Islam. Amru bin ‘Ash r.a. ditetapkan Khalifah Umar bin Khaththab sebagai Gubernur di sana. Suatu hari di hari pertama di bulan dalam sistem penanggalan masyarakat setempat, orang-orang datang menemui Amru bin ‘Ash.

Juru bicara mereka berkata, “Wahai Amirul mukminin, Sungai Nil di tempat kami punya kebiasaan tidak mau mengalirkan air kecuali permintaannya dipenuhi.”

“Apa permintaannya?” tanya Amru bin ‘Ash.

“Kalau sudah tanggal 11 bulan ini, kami biasa mencari seorang anak gadis. Setelah kami menjadikan kedua orang tuanya senang dan ridha, maka kami menyuruh gadis itu berdandan dan berhias seelok mungkin. Lalu kami melemparnya ke Sungai Nil sebagai tumbal,” papar mereka.

Amru bin ‘Ash memotong, “perbuatan itu dilarang oleh Islam dan Islam melenyapkan ajaran buruk sebelumnya.”

Karena tidak ada solusi, para penduduk Mesir yang menetap di sekitar Sungai Nil memutuskan untuk menetap sementara seperti biasa. Bila air Sungai Nil tidak mengalir, mereka berencana pindah ke wilayah lain.

Melihat keadaan itu, Amru bin ‘Ash berkirim surat kepada Khalifah Umar bin Khaththab di Madinah. Amru melaporkan peristiwa yang dihadapinya dan meminta nasihat kepada Umar apa yang mesti ia lakukan.

Umar membalas surat Amru. Dalam suratnya Umar menulis, “Tindakanmu benar. Islam memang menghapus kebiasaan buruk sebelumnya. Aku telah mengirim kertas khusus untuk engkau lempar ke Sungai Nil.”

Surat Umar sampai ke tangan Amru. Amru membaca isi surat khusus yang ditulis Umar untuk Sungai Nil. “Dari hamba Allah, Umar Amirul Mukminin untuk Nil penduduk Mesir. Amma ba’du. Jika engkau mengalir karena kemauanmu, janganlah engkau mengalir. Tetapi bila engkau mengalir karena diperintah oleh Allah, maka aku meminta kepada Allah Yang Mahaesa lagi Maha Perkasa agar menjadikanmu mengalir.”

Kertas itu dilempar Amru bin ‘Ash ke Sungai Nil sehari sebelum hari raya Nasrani. Saat itu penduduk Mesir tengah bersiap-siap pindah ke negeri lain karena Sungai Nil yang menjadi sumber penghidupan mereka berhenti mengalirkan air.

Setelah surat Umar dilempar, keesokan harinya, di pagi hari di hari raya Nasrani, air Sungai Nil telah mengalir dengan ketinggian 7 meter lebih hanya dalam waktu semalam. Sejak itu adat buruk masyarakat Mesir melempar tumbal seorang gadis hidup-hidup ke tengah Sungai Nil berhenti.

Peristiwa ini tercatat dalam Tafsir Ibnu Katsir (3/480), Tafsir Al-Qurthubi (13/70-71), Tafsir Fakhrur Razi (21/74-75), Tarikh Al-Khulafa karya Asy-Syuyuti, Thabaqat Asy-Syafi’iyah Al-Kubra karya As-Subkiy, dan kitab-kitab masyhur lainnya.


http://www.dakwatuna.com/2008/hai-nil-mengalirlah/
read more...

Penyakit yang Menimpa Perempuan Tidak Berjilbab

Rasulullah bersabda, "Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud) Rasulullah bersabda, "Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki.

Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da'wahi oleh Rasulullah.

Tentang hal ini Allah berfirman: ( وإذ قالوا اللهم إن كان هذا هو الحق من عندك فأمطر علينا حجارة من السماء أو ائتنا بعذاب أليم )(الأنفال: 32 ) Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur'an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih ( Q.S. Al-Anfaal:32) Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda.

Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya. Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini.

Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini. Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari'at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan.

Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena "adzab dunia" seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari'at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj??? ( Sumber: Al-I'jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh :Muhammad Kamil Abd Al-Shomad )
read more...

Islam Melarang Cinta Berpanjangan ?

http://www.ataphijau.com/wp-content/uploads/2011/05/erti_cinta.jpg

Prinsip :
Keimanan & Ketakwaan kepada Ilahi

Apabila syariat Islam sudah mula dipraktikkan, menjadi tanda tanya di kalangan para remaja bagaimana seharusnya mereka lakukan terhadap pasangan masing-masing. Apakah diputuskan sahaja hubungan yang sudah terjalin? Atau kalau diteruskan bagaimana pula dengan hukuman Tuhan nanti?

Sebenarnya dalam persoalan cinta ini, memang tidak dapat dielakkan, bila sudah timbul keinginan terhadap seseorang, cinta itu akan datang sendiri. Perasaan itu adalah fitrah semulajadi yang tidak perlu diajar atau didatangkan. Sebab itulah Islam amat melarang pergaulan bebas kerana ia boleh merangsang fitrah dan keinginan kepada jantina lain itu.

Apabila seseorang sudah ada keinginan terhadap seseorang yang lain, ada jalan penyelesaiannya yang telah ditentukan oleh Islam. Jika ia mampu untuk berkahwin, digalakkan ia terus berkahwin. Jika tidak ia harus berpuasa untuk melawan keinginannya itu. Bagi mereka yang sudah mampu untuk berkahwin,waktu itulah diharuskan pihak lelaki meminang si anak dara tersebut.

Sewaktu majlis pertunangan itu kedua-dua pasangan teruna dan dara ini boleh dipertemukan dengan ditemani muhrim mereka. Dalam ajaran Islam, harus ditemukan supaya kita tahu apakah mereka setuju untuk meneruskan perkahwinan atau sebaliknya. Waktu kali pertama pertemuan itulah timbul rasa cinta antara mereka. Bila sudah berjumpa dan ada rasa hati, kahwinkan segera agar kehangatan cinta mereka itu boleh merangsang kebahagiaan rumahtangga yang dibina.

Tapi apa yang berlaku di dalam masyarakat kita, setelah lebih tiga atau empat tahun bercinta, barulah mereka hendak memikirkan untuk mendirikan rumahtangga bersama. Ini sudah terlambat. Ibarat tebu yang hilang manisnya; tinggal hampas sahaja. Manisnya sudah hilang sepanjang masa perkenalan itu. Akibatnya bila mereka mendirikan rumahtangga, kasih sayang antara mereka semakin hambar.

Tidak pelik, jika kita dengar ada pasangan yang baru dua tiga bulan mendirikan rumahtangga, terus bercerai. Islam tidak mempersoalkan tentang sama ada perlu bercinta sebelum kahwin atau cinta selepas kahwin. Tapi yang dilarang ialah cinta yang berpanjangan sebelum kahwin boleh menyebabkan kehangatan kasih sayang itu akan terus malap setelah bernikah.

Justeru itu Islam sangat menggalakkan agar pasangan yang sudah jatuh hati antara mereka sewaktu bertunang dicepatkan proses pernikahan mereka agar kasih sayang terus bertaut dan tidak terus malap. Sebaliknya jika sewaktu bertunang, kedua-duanya atau salah seorang dari mereka tidak terpaut antara mereka, eloklah jika pertunangan itu diputuskan sahaja. Begitulah Islam memberi jalan keluar kepada persoalan cinta.
read more...

Sampaikan Khabar Gembira Ini

Khabar gembira itu terdapat dalam lima bentuk:

Untuk orang awam yang mukmin diberitahu: Jangan takut, kamu tidak akan kekal dalam neraka bahkan kamu tetap akan mendapat syafaat para Nabi-nabi dan orang-orang solihin dan jangan sedih atau berduka atas kekurangan pahala dan kamu pasti masuk syurga.


Untuk orang yang ikhlas: Kamu jangan khuatir, kerana amalmu telah diterima dan jangan sedih terhadap kekurangannya pahala kerana kamu pasti mendapat pahala berlipat ganda.


Untuk orang-orang yang bertaubat: Kamu jangan khuatir terhadap dosa-dosamu, maka semua 35241_110812082303368_100001237302045_85630_5920080_nsudah diampuni dan jangan sedih terhadap pahala, pasti kamu dapatkan atas amalmu sesudah taubat.


Untuk orang-orang yang zahid. Kamu jangan khuatir semasa berada di padang mahsyar atau hisab dan jangan berduka sebab akan dikurangi pahalamu yang berlipat-lipat ganda itu, dan terimalah khabar gembira bahawa kamu akan masuk syurga tanpa hisab.

Untuk ulama yang mengajarkan kebaikan pada manusia. Kamu jangan takut dari dahsyat hari kiamat dan jangan berduka sebab Allah SWT akan membalas amalmu dengan syurga, juga orang-orang yang mengikuti jejakmu.

Sumber : Kitab Tanbihul Ghafilin
read more...

Kisah 5 perkara aneh

t1.gstaticAbu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqah yang masyhur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahawa antara Nabi- Nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara. Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat seperti berikut:-

Apa yang engkau hadapi, maka makanlah ia;

Apa yang engkau jumpa kemudiannya, maka engkau sembunyikan;

Apa yang engkau dapat kemudiannya, maka engkau terimalah;

Apa yang engkau hadapi kemudiannya, jangan engkau putuskan harapan;

Apa yang engkau tempuhi kemudiannya, larilah engkau daripadanya."


Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan perkara pertama yang aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan.


Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan kalimah syukur, "Alhamdulillah".


Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut. Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disedari oleh Nabi itu, mangkuk emas itu keluar semula dari tempat ia ditanam.


Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku."Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku."Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.


Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalanannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya.


Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini.


"Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahawa: Apa yang engkau makan itu ialah perasaan marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukit tetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu. "


Semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua.


Jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. Jika orang t3.gstaticmeminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat.


Bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuatghibah.


"Kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa sahaja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahawa kata-mengata hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu." Maka berkata Allah S.W.T., "Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata tentang dirimu."


Sumber : Islam Digest
read more...

Ridha Allah, Ridha Ibubapa

data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBhQSEBQUEhQUFRQUGBgWGBcVFR0YFxUWFxkXFhgYFhkYHCYeFxokHBcYHy8gIycpLC0sGB4xNTAqNSYrLCkBCQoKDgwOGg8PGiokHyQsLiwuLzUsLCktKSwqLC0sLCwpLSwtLCwpLSwsLCwpLCwsKSwsKSwsLCwpLCwsLCwsLf/AABEIAMABBwMBIgACEQEDEQH/xAAcAAACAwEBAQEAAAAAAAAAAAAEBQADBgIBBwj/xABJEAACAQIDAwcICAUDAwIHAAABAgMAEQQSIQUxQQYTIlFhcYEHFDJSkZKh0hYjM0JTsbLwYnKCwcJDotEkY3MVgxc0dJPh4vH/xAAbAQACAwEBAQAAAAAAAAAAAAAABAECAwUGB//EADcRAAEDAQQHBwMDBAMAAAAAAAEAAhEDBBIhURMxQYGhsdEFIlJhcZGSFTPBMkLwFCOC8QZysv/aAAwDAQACEQMRAD8A+1T4hUF2PZ2k9QHE0P5+3CJ7dpUfAmufSmYn/TAA721J9lhRNc91Z7ibpgavbDb0WkBusKnzx/wm95PmqeeP+E3vJ81XVlOX3K6bArCYIUmaQykqzlbJDE0zlT15Ub2VANQmL54dEXhkOPVaXzx/wn95PmqeeP8AhN7yfNWDj8qZM7kwAYTLMI5c/SaWDDjEurLwXKSARxHsZ4Plw77PweK5pQ+IxEWHdLm0ZeYwPbjcEE61aKw/ceHRF8eEceq1Pnj/AITe8nzVPPH/AAm95Pmr5zH5Xm5xY2hjDuFKdI2YnHNg2HfkAfwPCr9jeULGvIFxGEhiHnEmGusub6yKGaWQaHgUQX3HMeqpu1vEeHRF8eEceq3/AJ4/4Te8nzVPPH/Cb3k+asDyb8p8uLxcOGEMYd0jmc5mskLYeOZjrvbPIEUdlzVHKDyrTYeZ0WCFhHPNF0pCrOsK4Y/Vj70jecGyj1ai7WmLx4dEXh4Rx6r6L54/4Te8nzVPPH/Cb3k+as3sDli+IxEcTRqodcWxIJuPNsSuHX2g3PbWVwnljlbA4nENh4i8XMc2qSlgxmd1KPpdHVY2a3Vai7W8R4dEXh4Rx6r6d54/4Te8nzVPPH/Cb3k+avn20/Ku8OKnj5mJokjdo2EnTdxhkxKhk4I2cJmHE1teTe1/OsHBiLBTLGrlR91iOkuvU1x4VBFUCS48OiLw8I49UZ54/wCE3vJ81Tz1/wAJveT5quqVW9U8Z4dFN4eEceq4hxwY5SCrdTC1+47j4UTQOOjuh616QPUy6irhixkVjpmAO7rF+Fb0axktedW1VLZxCIquV9Dl3j9nxqjEY4LoNSTbfYbid9t+m6gExSx2K3dyNUUXI7yNAR/zVatqY0xPr5dVZtMlG+fBB9YbHThqb9g43uNOqpFtVGIXVSd2dSt+69LMVNiJCpENspzC++9ra7uugpedAbPGcpGosbA+sDrZu2uZV7SqU3d0G6Npacd/DUmW2YOGJE+oWtqnFYnIBpe//wDaS4XlBaE5tZF0F/vdp7uNEY6YqoDNnZtbWAUDr3E7zbf7KebbmVmTS1x7Ts9VkbO5rod/tNIZsy3/AHpVMGODNa2nA+F/y1pdBtiy2y3PCxNjxOa9yOu+t++ucJi7tb0c2gK8DwBDA6fuw0rQ1nYa8NeH8A/maNA4TIT2h8VjkjtmOp3AC5PcBQD7X5tnWQhioBUgWLX4EddKExMr5iqks51YAk2G5QRuFKWntRjO7TxdjhriMNQ8+qtTsrnYu1LQptVGuBfMBfKwIJ7r76tgdtc3DwHh2UihGIVlbmr5b2G7fv40ZLtDMAsqNEOsgkX4a28deqijbi77kg7JBaD6k4KX0IPdx3gpyDUpbhcWF6P3elYjW9tb2A0XXfc9tGLiVJsD/wAbr7926ulTrteJlLOYQrqlSpW6ogIftZu9P0iiL0DzTGaWzldV3AH7vaKt83f8VvdT5a4wcQTgdZyzPmtntE69gzy9ETesny/5KT41YRh5Y4WjMoZnUt0JomgfKBxyu3wrR+bv+K3up8tTzd/xW91Plq7ajmmQ08OqpdGY49F842j5Jp2MkcWIjXDHO0SspzrJNHHh5SxA1Xm1e1uLa9dN4+QM0eAkw0eIDSLihisPLKCxBWRJQJrDpEsHuQPvX7K1/m7/AIre6ny175u/4re6ny1c13n9p4dUXRmOPRfOh5IXPMM0sZkhOHfNlIu6YjETzAaaK3P2Hagvamm0+QuIaKQwTRJP57Ni42dSUCTI0RRxb0srHUXFwPDY+bv+K3up8teebv8Ait7qfLRp35Hh1RdGY49FhtkeS5sNi4cRHIhaJoEuQwLYePCjDSoRuzMwzjh10Jyk8lc+IlldJcOolmxDnnI2cok64ZbpppIvMEhuFxrX0Xzd/wAVvdT5anm7/it7qfLRp3zMHh1RdGY49FluS3ImbDY2SWSZHhUTLh0CkOoxEwnk5wnQkMthYnwrLYDyMThQkuJjRLpc4ZCjlY1nysWK9KQtNYk/dFuqvqXm7/it7qfLXnm7/it7qfLRp3+Hl1RdGY49F8/w/kpfzaVJJIuel81Qzop5xIYEgV1RitwzGG44a61sORuwXwWEXDvJznNvLlY+kUeRnXPoOlZtbaUx83f8VvdT5anm7/it7qfLUOrPdgWnh1RdGY49ETepQ3m7/it7qfLU83f8VvdT5azvnwnh1RdHiHHorsR6Dfyn8q4hwwaKO/BV6vVHXVE+HfK31rbj91eo/wANcS47LEiqbHIpJ9Vbb+88KljwHEvGEeWPFaNaSIadqtxmIjRchGfiQbd92O4a/wD4pe+0HAsLIvAKAo9rb/YK8jw/Xccbfe7yd4Px6zwqjEbUjjfIitJLa/NxJncA7i53Rg8C7KDWzWuf3o4kcsTvI9EwAymO8uvPHP3ie6Un4BqsTaMin0m8el+evxqg42c78G5HUZYSfYZLfGq8Pjo5G5uzxS2vzUq5SQN5UXs4HFo2IHGtQwN1t9iQef5Vm1qT8MEe88Uv2qgH110t/NxHxHbQ+KhZTZmzWC5T1p0v7kfCq3Qqeoj4doPEdv5VZE4IAOgH+y+8geqeK+ItwxdQbTcLTTxAOOw78488QRjhMbht3FpkKkH417Fe/R36W78wt+++u5sMVYgi1t/HfuI6weHbpVzrzfY9uH3AfzcjjwHxatNoZUp3GYl2Hvh76/8AQJF3VARA2q0wRxkl/rZd5v6Knt4D4nspFyh8oMeGOVmJe1+ahAzAHdmLaKO8jsBoflVtF4cHLJHYMoUKbXyl3VM2u8jNfXebXvXyEm5JJJJNySbkk7ySdST1mq0rGymMfYfk6zv9klXdcwOJW/Plce/2D2/+qbN7AmX41pOTvlATEnIjusn4coBJtvy29Pwa/WBXxyp/bUEGxBGoII1B7RurXQU9g4kckuK5/cAV+isDj4wSSioTvZRp/VxXx07aPiwYDZvZu038eO+sXyNxT4jAxSO15OmhJ3NkdkufVJABNtLk6Votn40ocrejcDX7hO7+k+zq03Jgim4NeMOXtAPsDtOa2ey8LzE7qVKldEJNL4/tZe9P0iiKHT7WXvT9IqjbSTNAww5CykrlJIFhnXNvBHo5uHs31yW4k+p5lWqHvbhyR9SlW0XxAMrRZSqwtzaAAtJMQSC1yAALAAX1LG5FhQ2zNqYh5mjZFtGVEj3sATBC+VQPSYySNruCrxJFXu4LNOlxClioYFlAJW+oDXykjhfK3sNWXpNg8DJHJimJiXnnvEADctktmlJILtcWyg6LGLWqibFsuBLJK7NG+RpHAzMyYjm5TYaAEh7AaAEWtRGSFoL1Ky0G35ZYkIVktNArvaysXnVGjQHVgEIBbddrbwbPdnTSspMqBCWOVQbkJuXORpmNibDQXAubE0Fsa0Iys8vKZnxow6Jokssch3nKkEUyvbTKpaULfX7vraM9s4iRMPK0K55VRii2vme2gtcX14XF+ug8LEVmGiwjO4sSGbE5o1lLBj0hldpNNfR4C1DYUp1UvXl6z5xWILSiI5iuMjQ3t0IDHA8gF7es2656RteoAlRKZYvaZSeCLIW54yXYbkEaZrnTibDeN9GSTKtrkDMcoubXNibDrNgTbsNI32wySIrz4fpyToqC+diozxRjX01W+a/WLVxhIpZzgMT9Xbmc0jNfODLGhtEvormbe2+y2G81YtzUrvEbZz42CKN2KXmDhEJGeJRcSuRZVXOug1ZmXWykFrgNopMGaO5VXZM1rKxXRih+8oN1uNLqbVldpq2GjkEUtnkGNlkKHRZzDziWW5y5RYgcfSO+n3JzGGSJibdGWVBYWARHZFsB/CB7aHDCUJliCMrXNhY37BbWlOHTr4W96wt7q2A7b9VMMf6BHrFV8CwB+BNBQt0QesZj3t0j+dLtaH1gDsEpyzjukoPa2Ia8cMbZHmJGcWJjjWxkcX0zdJUW+maRTqARRSpDhIdLIgPaWZ24km7SSMeJuxNLCc2LmcmwhTDxXO4GSUSya8OiIavSQSETyI7A6xKI2fm0O57AG0jjXrAIX1s3Se66JSlZrq1W7OAXZ24bZ80GXfzfPLzmXrz35rN/De38dFSRQ4uHXpoTcEEqyOul1Is0ciniLMDVnnQyZ7nLa+5r2/ltmv2WvS5pBGTNGjIN8qmNkzpxcAgXdBr1lQV16NshVBOqFWpZIEt1rzASM3ORSHPLAQMxFudjYXRzbQFgGRraZ42IsLVL2OnhfiD1+FUhsuLia+k0c8dwdC0U3OR/7Wm9lEYpbNp1n+zf5VvTN2pGxwx9f9TwXTsdQvZimeEZDHmYXMO7X7trr39XeKVzSEkk773Ped//AB3AV3DIQtvWsPdYN/c1TH6Qv16/mayszWtqPn9uH8/xhMUqYa5xWe8o8wj2a5bTNJEg7Wzhz32ClR25qUbL8lErAGeVYv4UGdh3m4UHuzU+5VQR4wQ4Ng5K4iBnYL0RYc44vvBKsRmIy3a172FGcoNvYpJAMLHHKGIButwpb7zsJlyKN9yttN5JtVWvfGGs4n+cElUhzi5yVnyRwW+3nv3R/JSvaXknlUXglWT+FxzbeDAlSe/LX0FZpvNsxROfyXyXOTP1X32/fbSTYW3sW0pXFRxxKumYLZWNr9BjM2cC28LbW2YGobUqYmVUsZqhCeSvFB8AQP8ATmlQ9hurkf77VrJ00va9gbj1l4j+47e81luS0ceDlxGGAf6zFSOrEdE84kbhb31sNLgW0AJBNq1matKgFRsLanqTDZkxZLE3KnLfrFgVPipBr2g9jmzsvZ+lmUfDL7K9osjy6kJ9PZKVW3XkK1D9bL3p+kUk5ebbmwuCeTDKGm+7mFwAqtI5I42SN7DrtTofay96/pFC7VXWA+rMp8Crp/lSbDifU8ysqn6tw5BZDZOw8biMaMbKG2fbIssSy88cSqEemCckcdgQLAnpMe2pslZXxOAlMqsJXaQ62aVfMlQS5Rpl6Ot9xcW3itptPZseIiaKVc0bizDMVuL33qQRu66og5P4dMR5wkSrLzSw5hpaNdygbhuAva9gBwrTSSs7yzm2sfK8+FlTDc90cQYCJAqJiQsmTOCekWjQqDuUs/gHz+0yr4ZsAuSeRmMwxC5YhO/Ot0bXYxl2XTeV03032JyQjw+PnlWJ7MM6SPNnVXlLGZIorfVDcSxuTmsNKf7SwZlTIHaMEjMU0Yp95Vb7hO7MNQCbWNiC8BgplY2aLGpjIMOsd8MVWR2MqgRZMZz7Nl3lsoRR/N2GnPJWUocWXcOJMdKEKEsOksdl19WxU20BQ9VWJyRVZZXEspWd80iu2e8YuVw6E+hDnZ2KjeDl3aV7jOSoXBph8E/mphIaFlXOEYEk5gx6YbMwNz96pLgUSgMJtvEYmTGyQIBHDHLBAedUibEIx1K/6VmFulvDKd1KuTwx84wbz4bfKk3OtOGaFEgijzWHpGYGS68MxJouHkOjGSF3xRZgHnxKvzImkZrlFRdCChZWtoBlFyb5dsiAAACwAAAG4AbgKC4DUglIeUvKpsOsQw8PPzTStEkbSLEGMebnDmbQ2y2A43oLC7QxkWDxOJkwyJiJJVZMOZQwOkECqXXTM2U271q3D8j5PO+dlxTSQJK88OHKKBHI+Ykl/SYAuxUaWuOqjJuTed1d55WyzGbJcCNiv2KFbXCR2DAAi7Asbk6RLRgokLHbC5L7SbFI06Q4aNGeSRo2WRpzI0LlVGpjcmIB30vdrbxTHbW08fhP/T8PhIUmKxosyMQM55pwqhtyAczIc3XkHGtls3CGKMK0jStqWdt7MxJOg0VbmwUaAADhVJU+d34NDa/C6yXH6zU6SSplfLtkzbTnWZkwUd+fxDPnmC5nnj5kgX4IpU5vvWsOofUNg4AwxsrcZHYdoJ0Pjv8AGrdnbLjgDiJcvOSPK2pN5HN2Ou7uouqufOpRKpx3oX6mQ+AYXoCI9FR1ADxHRPxFMp1BVgdxBv7DWf2ltDmoZJN7BSyj1pT0Qg7We1v5jWDHXawOYjin7M7uFUYKASYWd21E2JZj2xxzJCvgY4R4Gidq7C590ZmICMDZXkUEXvZlRwGF+7vsbUbg9lZMImHvqsQjv1sFylvbr415BjTJGroA2beM1spGjjcekrXFtNeqnapIMhLWZweXTmiDHpbW1rbzf27/ABpXsnYPMO5V2IdrkM8jgDqVXchR2ant4UTn6Vua1vmtm8L9XxqybFlI2dwFI0UZr5mOkY3DpMxAt1njWEnUnDGspVisMI8NhnXdDiFI7I5ZXgI7gk/wFCba5Y4aF2S7SyKSCkQBykALZnJCKdN179lZzltyxLqcDhz9TGBFNJxlZLKyIeCAixYakggWAu2Xwy2AA0A4Cnm05IcdiUpVHU5hbT6eymxXDRhRfRp2zG9vVisPjRWC5dwkgTxvD/F9pH1asgzAdpQDtrIwnSqpquKTRejbr5K4rvG1fSY1QTpKWBSVlkidOkrM6JEYyy6b1VlJNjqN63pxPGoGioWF2XNbfxa51G+5I1r43s/bcuGzCMkxsQzR8M6sHWRBcWcMqneA1rHgy75cEm1IkZ2eJJFSUxowtIhVNAxGqq6m+lwxsQCBSb6RZE6ldr5Tb6SRZLGSPnt2XnI/Tt1Z91+2j8OikXKoGbU5bG9jowO8jS4J/MVjz5K8PmtaXJ18+L2/l5j+9Fw7IXZytzLSSqA8qxMQObVY3LdMDRGYJw3roCSaqQ39pVwTtRzwLJiiUN8sgaQkGytGpVY1J3sWYsbaAXvqwNOM1B4GEogDG7EszECwLuxdrC5sMzGwvutV+bq37h39fcN/h21cuDG47Ey1kBG7JF5HPYfi7f2X41Kv2IBlYjrA/pCgL8NfGvKvYRFEHPFIVjLyoPtZe9f0irKqP2svev6RXdIbT6nmUtW/VuHILqpXNSpWK6qVzUvQiV1Xl64lvlNt9jbvrLbEwMkiYXEzSgLDCrIoFxZ4ArSSudSxuzEDQAAb7k2AlStW7gC5Nh1muqz74uF8FDiMRKkkcSpM0ifZSOgtnCD0hn1VfWy6XAs22fj0nhjljN0kVXU7rqwuLjhQRCETeho9oq0zxKGJjALNboAtqEvxbKcxA3Are2YXUwSP58QZFf6qbKBoFAkgKo+/pANqeojSqxsuSPPIcTfEOi847kBIYgS0jQx7l4gFifRUm9iDMIWjvQ0OJdpXUoVjTKA5OrsdTlHqgWFzvObSwuVONgD4iZZJGSPm8MzWbKGGfFAoW4KxCg2te1uNVbLzS7QxLSu4bDkRxRWyosUiqRMPxGcq4zfdyFbb7yApWkvQWxdqjE4eOZQQJBcAm5GpFjbjpSfYkajDRyvKxfzSPTPYxxiMZ2QcGZhcudbhRwpjyZ2jFPhIZIVyRsgAQ6GMr0WRu1WBU9oqCMEFMpvRbuP5Gs3BH5xiVH+nhijv1PPlBjT+hSJD2mHqNaOX0W7j+VC4dViizABQAZGtpckZ3Y9pNzUUgDUx2BaaQtpEDaV4+I6UbD0WZkPsNj7Ut40LDgsssoQ5WJ5wcVZXvmDrfWzhtRYgOovbSvQjDBobdJI45LfxIFkI8SCPGjpIgWVgdVvY9atvHcbA96inks0lpkIf671I+/nWt7Oa+F/GhcdEEIdzmaJXxDE6KoiBKhR9272NzckRsL20pxWf5atzWzcY9+lJHzd+oSEQqo/+4T3saqGgHBbiq95glfFcKOit99hfvtr8aYQSC4HE7hxPcN58KZck+Sb41yblIUNncby2/JGDpexFydBcaE6D6vsbYMGFXLDGqdbb3b+Zz0m8TW76oaYCZbTJxXzGDY2IK3GHxBHXzTD4EAnwFLsUChyuGRvVdSjHuVgCa+41VisKkiFJFV0O9XUMp7wdKzFc7QraLzXwKavoHk9ZnwJHRcRTyALco6ZssoKSLuP1h0O/XW2lC8sPJ+I1abC3yqCzxEklVGpaInUgbyhv2Hcpr8lqq/nS/eHNSKykhrMHQ2Zd46C6ajWorOD6chYVL1MEhaybH5dGfEhjay/9Pm1YIOG65AvVeLivE6uRGkgKnpZ5JCwK2Z997G2VAT1EUvxSgyhWmbnRIoHQjzc0J0Hpc1/fgdKeQ4RVObUtuzMSzd1zuHYLClsAudVttUiJhA7G2qskShiRKqLziOCsgYABiQ3DMCM26/WdKPDXvfut/iP78evUgCvGbOilA5yNHtqMyglT1qd6nQagg6Cg32XIluYlNh/pzEyJbqVz9YntYfw1m9oecSujQ7VY6BVEclq9inov/P8A4pUrnYBPNtmFmzC4BuAciXANhfvtUp6zfaG/mVrVMuJC8b7WXvX9Aru9VyH62TvX9Ar29cycT6nmUpXPf3DkF3epeuL1L1MrCV3epeuL1L0SiV0a+dbYwMjzx4KLHmFFhiwxjEQkEsojk5wG+76g3IbS7RnhX0O9C4LZkUIYRIqBnaRsotd39Jj2mrsfdVg6Fhh5PcWMkUO0nXDRPZVEaFoljOaMaWvKGZiWPEId4FanEYgYSAwwAFocKzRqzC7c2MqAkkX1GpPX20zwOCSGMRxjKq+JJJuSxOrMSSSTqSSTQG2+SuGxjRtiYlkMRJXMTbW1wQCAymw0NxpU6ST3lN+day2A5PYqfDQTYfaGTEtmkkkaBOkuIWF1VowSIyFjjPbqeNLtn4kjD4l5MW20JMRGcLFGICjZpXlU57DSIyB7E2AVCB1V9IwWBSJSsahQWLnrLMbkk7yf7ADcBVyoAbgAEi1wNbC5A7tT7TU6VTfWW5W8i5cX9nimiHMiN1yBllaNi8RcnXKGZrgb7jqo/kxsCfDs74nFNinIREJjCZI0LEA5fSYlrknqp5epeqGoSIVb5WAk8mmIMgI2jIFyPCRza3GHZujCvUMpYXN+llNq2OwNiJhIRDGzsoZmvI2Zukb2JtrYWF+yjr1L0GoSIKC8lSX0T3H8qA2lrh8g/wBQRx+EmVG/2lj4UbJ6J7j+RqpEBVL8Ap8ctv71NH7m5ajGnv8Awrzrv3dX9qHwAIjVTvUZPc6IPiBerb1L04s4Xd6x3lfxpj2WxHGWO/blzSge2MVsFrFeVLaEcmDxOFMTySCMSArl6DgF0sCwZjlVicoNgdb62AcQtaTcUL5LhJFsaJrAyStJIM2gOZyAzW1tYXsN+m69w9E2OV1Yvh3iJGdTC8bBb70cSOCexhbtozZuyhHhYIl0EcUaAgXtlQC+ul+NZbCchZTtDziTEShEVxGFYlmLsxBlZnIawbLbIoKqoIFtc8CSSV1BAaBEra+fUv2liMW7qMM0KJa7s8bSPe+gVQyqBbiT4UbDhVyklh0fS19HS+vVprWb5X8k5MTGDDKVkFwlwDGFdbFlGZbSXsRJckbgKq2ZxVnFsYJ7gZZWDJMUYkWzKpS99CGQs1u8HXqFtflfkSmdcXPA/pRxyIR1c3LGAPDM4r6jyd2O8MEaSSPKyqAzyNmYkDU332vwJNt1zWP2W0WA2rtOR4ntI8ZEgy2VGRJZrBmBazuhIUE+jxIBnU1wS1dt5uCfz4nplMjfbqc9uhfnkXLf1uNqa0pnz5jqnN8/YjXPnGKUd2W1MMRPkRm9VSbddhe1ZZLzlVsFXVKGMso/00J7JT/eMV55y/GJ/wClkP5sPyoWd1aLYvov/N/gleV5sNroxsRdhod46Cb6lO2b7Q3816E7PQclXL9rJ3r+gVhMd5SmjxzYYwLlWdI+cz2HNHKrueAYNIgt/FW6mP1snev6BWcx23zFihE0SlWeNQwPSJlyAadanMTuuCluNueyLzpE4nmUtWP9w+g5BKcN5V4ZJIVWKTJKzRliV6L3w+QkhsojInBLE7wBrcVdF5VsKQCVlXMxUA5Llg0C29PUkTq1hfRWPCu8RytySMohQRhuiSpXPELhmGlrF0axFxaxq7ZnKUSG5hRIwDKWNiRHzbFjYfe5xLX4jgDWkN8PFZYZJXF5XYSZCYZDGtipUoXyiNpJGkGeyWA9G5beCAdKMx/lRw8OfPFODG5icWQEOufOAC92sqq2nCROuuk5Y5UJkwxBXMXAsuSzlcpVxctlKE3sOl1Vxg+UOHiBWPDjV2kcBg3SIBMmY3LZhcKeIUbgdJut8PFGGS1Gy9prPHnUWGZ13qdY3ZDqjEb1679djpRd6x8HLg6KIQWuWNjl6PSO43sxFrakEkjTfRGL5brFJIjRlsshQZGuSAcraeuGBOW4upBrIsM4KhBWovUvWRj5ejOc0dowNXDAqDmC3D7mBBLDQXAPVqVjeWYikCGJy1o7hWBIMi5stvWAFgL3J6hrUXHKLpWkvUvWRbl+ugEfWSc4YWVrNqo6gddwPcavxXLQKISIx9YiSHPIFyq4YLr6uYLd7WGYaEmwm45TdK096l6yGI8oAAOSFi12AW92uBcXUcTqCoOhsDrcAufliOZeREuVbIAXGUyWkIXN3ILDeecQaXo0bkXStJepes1geWYkLfVkBQ5L5gR0UZ9Ba9iEPcSBrvqk8vUFgY9dxOcAZwpYgDU6W6Xq5heouOUQVqZDoe4/kaSYTabxly5zRByL26UICqb6elHrrxXtX0WWExfOwLJYrziB7HeAy3se3WleCOsv/kP6Iz/eqsJa/d+VreLaUjP8J8GqUkw0/m5sfsT7ISfyiP8AsP8ACei5vTodKswhwkLtTWX5Q7PLYmThzyI8bAAkyQLICik3AbWNt2q85bca0t6rxmCSZMkl7AhgVYoysNzIykFSLkXB3EjcSKExTddK6gm0GlhYWFrWHAWG6wrtuykewMX05YS7PkbPFI+plgkJIa/3sriRM3EKh3MCW87OB9WFJ452Ki3grX+FYOJmF0QQRIStcZIgdSIkZzcAKWF26N21BkzN/LwFMdnBhGoZUSwsFT0VA4C/5cBYa2vS3EyvmObm8xyjTDyOBlJZbsJADYm+5aY4d5b9IRZfWVmv7pX/ACNBOCthki3ntWR2/gTJJIAOliLYdAVG4qC8ineAozsxvrlUWuEp/tjHczC8lszAWROLyMQsaDtZyq+NLNm7M5mXpSSSypCqu7uWGZ2zMI19FF+rBsBuZb3sKL8BL1qjaYXWJ2eS5OWKxm53NY57c4JLejvsMu//AIrraX2Ldth7WA/vRTvQEk14iDvWRVPhIlj4qVPjVQV59xvGUeWqA1zXoOoolUhOthPdGI9b/BK8ofki18Mp6wh9saGpT9l+0N/Ndx34HJdYk/Wyd6/oFZnFcqXSd0EV0TTe2YtmsdyEXy9MDW6XYkbq0uKP1snev6BWXxPKHEJK6jDu6BmymzaooG6wO8hyOPROmq1zm4ud6nmUjaPun0HILrCcri6yMYSuRI2PTOW7lVsTkvlAa+YBtFJF9L+YDlY7tCjQnO5CubkBGuQ29dbDK1r7jVC8qcQFF8O7tn1skgGRjmW11H3b79RYX1Nq6flTiBceb3dbXCliOkXCj0bi/NtqRxU65gKuR5cVhu4r3C8p2kYxyQ3V3CrobWYqMrgpa4uW6soubcfJuWrISDFmGeRQ2ZlXKGITNdDY+jmte1wdb2Fm0+UeISSRI8OzBcwVwHsbLf1dTe504L2g0NNytmUhXw+8oAWDgO1+jkBW9z0SNBl461Ib5KdysblpJm0w72UXbU+oxt6AK9IKAbG+ZdwNxbtTlOQqWizJIGLBs1jGTIosMmgIVSS1sokXQ7xVHymxTajDG2ujZxuzno9HeQANTbd11DypxOVmGFawNhcPmN72OXLuFgDrvPCiPLijdxV0PKJxAGTDlAGiVUFz0GLB7gKMmVY2OmbQg2J6NDy8sZHUqkBzMCFzEsDqALrkHRNyDcjUEakUVjtv4hD0cOWUKCdWzZiiuRotiAWIv/A3ZQ2I5S4u2mFa5UEWzE3vlINxYag7+DKaAPLioB8uK9w/KkoMkeFKqgU2ViAAx1sOb1NyCN1w1yRUwfKyZmVDCbhlznpDovcCwymzDNHv0IudAaKXb85RisBzCXIoIdQy5SxaxW4FwF3b27DcdeU2Ka//AEpFrelntwBtZbn0gwHVcHWojy4ony4q7F8rJEdgMOzKGZVIc62YKCQUst9LanVlHE2pblhLnA82YDMtzmLfVupYEgLdd67g2oYa76pflFi3Iy4do7EghlZhYFd5y9QbdvuOrWx+VOJyuRhW6JIAIe7HSwHR11zXO7dprUx5cUbk72ZixisOGkjsHzAoxzAgMV4gXBtfdxoxsOhcOVBcAgNbpAHeAf3vNZ7aXKGeOZlSBnRSF0RyWvY5s2W2gDWtfrNt1ONmYp3jDSIEe7AqL20Yi4uAeH9+NZOBGKo4kYoxzoe4/kaSYFr84RreRh7oWM/FDTljoe4/lSrDxZQQeLO3vMWHwIrNv6ty1Bmh/l+FbXGGxHM9E/ZcD+F2H/t9v3ePR1WrBy5szcC7AdyHJfxKk+NFxpetg66q0yWnBH5uPj4Urmn57QfY8f8Au9n/AI/1fy+kPjZsPAQks2UHUQXzE90SAyFeOX0b8KpxXKeILmWPFMF6RPm7oMo9Mkyhdy3PhV77nDugp24947oTDa2EDwtICUlhR3jddCpC3KngyNlAKkWNhxAIW4PlkEVfOsqkhSXQ3UXXN01uWj477rpfNVO09oy4u2CWCXD+cIGeV2S6Ye4z5AjNdyPq7G2Uya34shgo1zCFQoAOFjI3s0hBlZjvbLluSd5SS/XUU2wO8nqEsbBRibVwzDMJIz25x/zS/FcsYFJSIrIw6mAQfzyHor3XLdQNAbR5PDnGWCKEK5dFuvSVkhBJGmtyCNCLEX1uaajAooyxRrlOTFRJbollCo6AbgSpS3UXvwrW6EwXhCbIlMplxGJYE4eQrGq35uO8UbZ1G95DzpUMeGihcxuZho2AJYWd2LsOomwC/wBKqq/0340mxcAwc4xEMbzYbFMn1KMBzeItaN41ay2ZdMtxlZVPAZWP0mTMyvh8UrI2VgIhIAcqsNYma4KspvbjWLmuvYYrnWik+ocEZQMqDnCrejMO6zoOB4ErlI/8Rq2LlBhmYLzmRjoFmR4ST1LzyqGPdeicZg8wsbjcQRvBGoI/ftFUkjArnvouZrVAST11PfGfjZwPyqc050LqL6HKhBt2EubHtsa7ivYZrX423HtA4X6uHbvPanUVMrJMeRf/AMonDRDbqvHGbV7VnJWLLBlP3SB7EQVK6Nm+0N/MrsO1+3JcY0/Wyd6/oWsxtDa2LV35uAMgNlOVybXK5jZuluBsANGGosa02O+1fvH6FoeuXMOdhtPMrk2t92sfQcgs1idrY02CwWJN+irHo78uYkqpGl2I1zGwGUmqDtPH9MrCelmsObya9EJowLDQHpNe1924DWVKtfGSW0wySKXa+JMLlYSHDZF+rb/uHMEJuV0jF72Bckkha8nx+KUR2gD5UVmzIS3OH0gtiACA1t3BqfVKi8MlGlGSzkO3cYSoOHtdowTzbgAMxDEkno6WPEDjroOn2xjFdgILpnksxViebB6B6G/Qg5d5tYanTQ1Km+MkaUZJfsXEzPznPKV6XRBXKMtt47zwJJFvEtKrr29UJlUL5K7qVxepeoUXl3Uri9S9CL67qVxepehF5dk/kfypVtGUhbIbO9lU9RI1b+kAt/TbjTJd/fp7dKXCIl859UKvYtlLeJI9ijtqG/r3J6kZoH/t+F3BCFVVXQKAB3AWFD8oceYYFCtkeZxEr8UBBaSQdRWNXIJ0By30oyMa0r28b4vDL6kU8nizQRj4F/jW7BeeAU5YaekqgFTC4aOBbRqEB3kb2PW7HV27WJND7XnHMTf+KT9DUDiXMd4x6LK/N/wkDNk7hYkdmn3a82jJfDyHgY39hQ/2p4lezFMXT6LWYfPZ3GsgURLfcCg6RP8A7ha/YgqyDDhXjUehAml/Way3PblV7/8AkruWy9FdwJ+JJPxrhZqUXGDJCBlxJSbAA75Hndu9opJPzaiwlkQ/gyEf+3dk8bRsrf00n25iP+twHY0vxVE/JjTx599STgECmvHwJyyINLtzkZ9V7h7d3OAnuciksGIBmxDeu8bj+VsPBb8jTuLE61nMZZcVOq7hzZ8WjW4+Aq9M4piz0/7oCZMFYFSAQd4IuCO0HQ0LseRYcQcMp+rdDJGnCJ0tnjXgqsrBwvDK5AsaXHHMGIW2ZnCL/Sgck9gJ19m813ipOZfCMoLZZwDqMz89HLESSSBmLOpuSK1qNDmGVe2Ub9N3ktHIuteUsxfKaNfSSVdQPRQ6ncNHNKtocsCVK4dDzmti2UhT1kKWHvEeO4oNxErxriAV9D5PSZo2I4sP0JUqnkmlsOBYrbKLE3IIRAQTxOlSulZPtDfzXYeIPtyVW0T9a/eP0LQ+artpn61+8foWhM1cs/qPqeZXnu0HRXPoOQVuapmqvNXmaoSN9W5qmaqs1TNQi+rc1TNVWapmoRfVuapmqrNXuahF9d5q9zVVmqZqEX1bmqZqqzVM1CL6tzVM1VXqZqEX1YWrxgD+evWd9iAbd1j4Vxmr3NUEStqVpdSJjbs2KyKLXh73/wClINptfHyafZwQpvvq7TSEbhbTIfGtDhhrWVw03OS4mXeJJnC24pCFw6+3mif6q2s4N+Sdi9R2K/TVJugRlPVCbXkOVrekmWVe0Kwzg9lrg9j1MAQ8Cg6qVym+8gXQg9uhrvHlWsPvajKRlLqws6rmsGJGo13gUvw8knNnJ0VPOPmt0myrmcqD6IMlxmOvT0Aten4JC9WXhrlr9kYkyQLc3dPq3/mSwv8A1DK/cworJXWy9jpDEoX0iBnYm7O28sx4m5OvAWAsABUx+LSJGdjYKLm2p6gAOJJsAOJIpQ68FyQclndvSgY3C/wkE9nOSIg+Kn2VoWSsLj5TM7u3RL2AANzGq+gAdxYElr7rk8K1ew9tCZSHsJFtnA3G97Mv8Jse0WIO7W7hgmatFzGtJR6pbU6AakncAN5PZWbjkMhaQjWVi/ctgqA9oRUv23rXGBXWzAFTvB3HsI4jsOlY3HYZ4JXSE51DlVRz6P1ayqqOdw1YAG4sqi41JmliYUWeoG1JI2IHZmILPI+8AlE7WeRrn2Kg7kvxo3b2kJbX6t4pLjeBHKjk63+6poTZJQBeCi4UEdJmAEWiDXoqtjp6TN1U0xmHEsTobgSIyai3pKV3HvrcjYm4DmEZyi8fyNjZxmdmK3NmbNv0vYqQOO4catwfJyOMg3vbcOA7hlAv337qI2NiDNh4ZzveNcw6pAMrjwYMKKzVyAw/pJ5dF89tNfRVIDROePWOCdbEUBXtoM/+K15XuxPRf+b/AASpXYsgiiN/NdkknE5Dklu1j9a/eP0LQWaitst9a3eP0LS/PXNjE+p5leW7UfFpI8h/5CuzVM1U56meiFzdIrs1TNVOepnohGkV2apmqnPUz0QjSK7NUzVTnqZ6IRpFdmqZqpz1M9EI0iuzVM1U56meiEaRXZqmaqc9TPRCNIrs1TNVOevQ9EI0iJnxghhklbdGrP7ouAO0mw8axuzMI3MpGSAIlCuxJy51H1lrEZyGvckhQb6MQbaDlKf+gm4aJra9vrE1PYN57BSiUAKsYHR3HtVeB67m1+sFqYs2AJX0H/j1K9Rc4Ib/ANPDDKWkYS7ldiVWMEEyFD0cxuMoI0LLfW9ETMMsoUAAIYUA3Dom9vEhf6KEXaBYs43voP5Fvl9pJb+rsqkNoNd37v8A3pguXqadnzW2j2sGiVhuZVa/YQDvrG47avnEhIvzcZsgP3jYHnCO0N0eoXO9rAc41sq4c6JqQfxFvcR9gXW44qF4Zq52aufMw3OxIPWBZAfHJfxrJrYWNns4a6XKyvDMYzziGzICQeBFrlW61NvyO8CmiYQWoLGYPQjgQR7RarJ9wDgQVqNlbdEkYcXAO8Hep4qe0f8AB3EUpx+MzyTld4dSva0aRi3vKV9tINn7UMao6jMWsjR3tmZeie5lINzusDfha6C6gXNzvJ62Jux8SSahoumUhSswvk7I5pjLhUZyyEx8/Y50JVs4FwHK2LKy8DuINrFq8SBlXMhZitwyk3cEbxvyyDiBYEgggi4oUNdSt7A7iN6m9wR2htR3VdhMYWKtaxYZXA4Mt/yIZfFeqtQ5aGhDpCe8j8QDDKgIOSV3W27m5/rlI7MzSDvQ0yY60k5KRhZ8XbcUgbsF2xJI9pLf1U3kfWue8f3Cvm3bgFK0uHmtDsL0G/m/wSpXmwPs2/mH6EqV0bL9ob+a7Y1D0HIJRyiOVyTxKn2rb/E0n86FbXaGzRKtjv8Ah3HspC3JFr6fr/5SlXUywmQdZOGOvHYvNdq9m2m0VtLQgyBIJiIEbdiUedDrqedDrpt9EW/bj5Kn0Rb9uPkqIGTvYrk/Ru0vC35DqlPnQ66nnQpt9EG/bj5Kn0Rb9uPkogZO9ij6N2l4W/IdUp86HXU86FNvoi37cfJU+iDftx8lEDJ3sUfRu0vC35DqlPnQ66nnQpt9EW/bj5Kn0Rb9uPkogZO9ij6N2l4W/IdUp86HXU86HXTb6IN+3HyVPoi37cfJRAyd7FH0btLwt+Q6pT50KnnQ66bfRFv24+Sp9EG/bj5KIGTvYo+jdpeFvyHVKfOh11POhTb6It+3HyVPog37cfJRAyd7FH0btLwt+Q6pT50Oup50KbfRFv24+Sp9EG/bj5KIGTvYo+jdpeFvyHVBSKs8MsJP2qPH3Z1K3+NYr/1BpIFb7zKPB2sD7GJ9lfR4OTDqb/5j5KVz+Te7sySNGHJYp0XUOxuzLdQVuSTa5FybAXoZ3ScD7Fe4/wCOvr2JrmWkAA5EH8rHO6oouQqjS5Nh1DfVZnY+gpPa3RX4jMfZ41scP5LUV85eRmsBmdlJBGa5X6sZL3AsPVFF/wDw/HrN7y/LV74yPxK9a3tGidZhYQ4DnBaQ5gfugWXx3sfb4U5w2HCgAC1tAOodQrUR8hgvE+8Plqz6Hdp94fLRf8nfEo/r7PsKzdVTR3Far6H9p94fLXn0P7T7w+Wi/wCTviUfUKGa+ezbNAcunQZt5UDpfzAjXcOo6b6rzuN6hh1pofdY/kT3V9DfkTfifeHy1SfJ+PWb3h8tF/yPxKP6+z5rCxYhWNgdRvU6MO9TqK9gYq7DgbMPEWPxW/8AVWwx3kxSVbMzcLEFcy6i+U5brcaXHXXDeTRtwnkAvv6BcDqz83bxy38am+Mj8SqntKkDmhOSrAQzSH/Vma38sQWEf7kc+NEvihenEXJLJGscYCogCqM+4DtK3J7TvqzCclSGuxA7b5j4aAA9pvWMEkm6Z9CF817RsNttlqL+6Gk65Bw9AmewVtGf5vyCr+YNSjoIQqhVFgNBXtdGiy4wNK9FhqC//9k=Sesungguhnya perintah untuk mengasihi, mentaati, berbakti dan beradab kepada ibubapa banyak disentuh didalam al-Quran dan hadits. Insyaallah kita akan kongsi bersama beberapa ayat dan hadits semoga ianya menjadi titik tolak kita untuk kita lebih menyayangi ibubapa kita, berbakti dan berkhidmat kepada mereka, mengenang akan segala jasa mereka, penat jerih mereka ketika membesarkan kita. Apatah lagi bagi kita yang mempunyai ibuayah yang kini sudah berada dipenghujung usia, entah bila akan dijemput kembali padaNYA, hanya tinggal sekelumit masa lagi yang ada untuk kita berbakti melayani dan berkhidmat kepada mereka ....... rebutlah peluang yang sedikit ini agar kita tidak menyesal dikemudian hari.


Allah Ta’ala berfirman:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُوۤاْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيماً

Maksudnya:Dan Tuhanmu telah perintahkan, supaya engkau tidak mengabdikan diri melainkan kepadaNya semata-mata, dan hendaklah engkau berbuat baik kepada ibu bapa. Jika salah seorang dari keduanya, atau kedua-duanya sekali, sampai kepada umur tua dalam jagaan dan peliharaanmu, maka janganlah engkau berkata kepada mereka (sebarang perkataan kasar) sekalipun perkataan "Uff", dan janganlah engkau menengking menyergah mereka, tetapi katakanlah kepada mereka perkataan yang mulia (yang bersopan santun). (al-Isra’:23)


وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً

Maksudnya: Dan hendaklah engkau merendah diri kepada keduanya kerana belas kasihan dan kasih sayangmu, dan doakanlah (untuk mereka, dengan berkata): "Wahai Tuhanku! Cucurilah rahmat kepada mereka berdua sebagaimana mereka telah mencurahkan kasih sayangnya memelihara dan mendidikku semasa kecil." (al-Isra’:24)

FirmanNya lagi

وَٱعْبُدُواْ ٱللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وَبِٱلْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَامَىٰ وَٱلْمَسَاكِينِ وَٱلْجَارِ ذِي ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلجَنْبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ ٱللَّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً

Maksudnya:Dan hendaklah kamu beribadat kepada Allah dan janganlah kamu sekutukan Dia dengan sesuatu apa jua; dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua ibu bapa, dan kaum kerabat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan jiran tetangga yang dekat, dan jiran tetangga yang jauh, dan rakan sejawat, dan orang musafir yang terlantar, dan juga hamba yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang sombong takbur dan membangga-banggakan diri; (An-Nisa’:36)

FirmanNya lagi

وَوَصَّيْنَا ٱلإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ ٱلْمَصِيرُ

Maksudnya:Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya), dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan). (Luqman:14)

FirmanNya lagi

وَوَصَّيْنَا ٱلإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْناً وَإِن جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَآ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Maksudnya:Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; dan jika mereka berdua mendesakmu supaya engkau mempersekutukan Daku (dalam ibadatmu) dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai pengetahuan mengenainya, maka janganlah engkau taat kepada mereka. Kepada Akulah tempat kembali kamu semuanya, kemudian Aku akan menerangkan kepada kamu segala yang kamu telah kerjakan. (al-Ankabut:8)

FirmanNya lagi

وَوَصَّيْنَا ٱلإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلاَثُونَ شَهْراً حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِيۤ أَنْ أَشكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِيۤ أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِيۤ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

Maksudnya:Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung susah payah dan telah melahirkannya dengan menanggung susah payah. Sedang tempoh mengandungnya beserta dengan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa tiga puluh bulan. Setelah ia besar sampai ke peringkat dewasa yang sempurna kekuatannya dan sampai ke peringkat umur empat puluh tahun, berdoalah ia dengan berkata: "Wahai Tuhanku, ilhamkanlah daku supaya tetap bersyukur akan nikmatmu yang engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku, dan supaya aku tetap mengerjakan amal soleh yang Engkau redai; dan jadikanlah sifat-sifat kebaikan meresap masuk ke dalam jiwa zuriat keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepadamu, dan sesungguhnya aku dari orang-orang Islam (yang tunduk patuh kepadamu)". (al-Ahqaf:15)

Rasulullah صلى الله عله وسلم bersabda:

عن عبدالله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما عن النبي قال: رضا الرب في رضا الوالدين، وسخط الرب في سخط الوالدين ( رواه الترمذي وصححه إبن حبان والحاكم)

Daripada Abdullah bin Amr bin al-Ash رضي الله عنهما, dari Nabi صلى الله عليه وسلم , baginda bersabda: Keredhaan Allah (tergantung kepada) keredhaan kedua ibubapa, dan kemurkaan Allah (tergantung pada) kemurkaan kedua ibubapa (Hadits riwayat at-Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Ibn Hibban dan al-Hakim)

عن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قال : سألت النبي صلى الله عليه وسلم : أي العمل أحب إلى الله؟ قال : الصلاة على وقتها ،قال : ثم أي؟ قال: ثم بر الوالدين، قال: ثم أي؟ قال: الجهاد في سبيل الله - .البخاري

Daripada Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه , beliau berkata: Aku bertanya kepada Nabi صلى الله عليه وسلم apakah amal yang disukai Allah? Baginda menjawab: Shalat pada waktunya. Dia bertanya lagi: Kemudian apa? Baginda menjawab: Berbuat baik kepada kedua ibubapa. Dia bertanya lagi: Kemudian apa? Baginda menjawab: Jihad pada jalan Allah (Hadits riwayat al-Bukhari)

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : جاء رجل إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال : يا رسول الله من أحق الناس بحسن صحابتي ؟ قال : أمك ، قال ثم من ؟ قال : أمك ، قال : ثم من ؟ قال : أمك ، قال : ثم من ؟ قال : ثم أبوك " . رواه البخاري 5626 ومسلم 2548 ).

Daripada Abu Hurairah رضي الله عنه , beliau berkata: Telah datang seorang lelaki kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم lalu bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah selayaknya mendapat persahabatan yang lebih baik dari saya? Rasulullah menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Setelah itu siapa? Rasulullah menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Setelah itu siapa? Rasulullah menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Setelah itu siapa? Rasulullah menjawab: Kemudian ayahmu. (Hadits riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim)

أخرج السيوطي بسند صحيح عن عائشة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : .... وأعظم الناس حقا على الرجل أمه".

Dikeluarkan oleh Imam as-Sayuthi dengan sanad yang shahih daripada A’isyah رضي الله عنها bahwasanya Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: “…. Dan orang yang mempunyai sebesar-besar hak atas seorang (anak) itu ialah ibunya.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani, Rasuluullah صلى الله عليه وسلم bersabda (maksudnya): “Berbaktilah kamu semua kepada ibubapamu agar supaya (kelak) berbaktilah kepadamu semua anak-anakmu ……”

Abul Hasan al-Mawardi meriwayatkan sepotong hadits, maksudnya: Sesungguhnya telah datang seorang lelaki kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم lalu berkata: “Sesungguhnya aku mempunyai seorang ibu (yg sudah tua), yang saya dukung dibelakangku, saya tidak pernah bermasam muka kepadanya, saya berikan hasil pencarian saya kepadanya. Sudahkah saya membalas budinya? Rasulullah menjawab: Tidak! Walaupun satu tarikan nafas panjangnya. Lelaki itu bertanya lagi: Mengapa demikian? Rasulullah menjawab: Kerana (dahulu) ibumu memeliharamu dengan harapan engkau hidup (panjang umar), manakala engkau memelihara ibumu padahal engkau ingin ia (segera) mati”

Dalam sepotong hadits yang diriwayatkan oleh Ka’ab bin ‘Ujrah رضي الله عنه , beliau berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: Datanglah kalian ke mimbar. Kemudian kami datang. Maka apabila baginda naik tangga pertama, baginda berkata آمين lalu apabila baginda menaiki tangga kedua, baginda juga berkata آمين , bila baginda melangkah ketangga ketiga, baginda berkata: آمين . Maka apabila baginda turun dari mimbar, kami berkata: Wahai Rasulullah, sungguh hari ini kami telah mendengar dari engkau sesuatu yang belum pernah kami dengar. Baginda bersabda: Sesungguhnya Jibril telah datang kepadaku lalu berkata: Celakalah orang yang membiarkan bulan Ramadhan berlalu begitu sahaja sehingga dia tidak diampuni. Aku berkata: آمين. Lalu ketika akau naik ketangga kedua dia berkata: Celakalah orang yang mendengar namamu, tetapi dia tidak bershalawat keatasmu. Aku berkata: آمين. Bila aku melangkah naik ketangga ketiga, Jibril berkata: Celakalah orang yang mempunyai kedua ibubapa yang telah tua keduanya atau salah seorang diantara keduanya, namun mereka tidak dapat memasukkannya ke syurga (yakni gagal untuk melayani dan berkhidmat kepada mereka, yang mana ianya membolehkan seseorang mendapat syurga). Aku berkata: آمين. (Hadits riwayat: al-Hakim, Ibn Hibban, ath-Thabrani dan al-Baihaqi)

Tersebut didalam hadits yang shohih bahwasanya mendurhakai ibubapa itu termasuk didalam akbarul kabaair (sebesar-besar dosa dari dosa besar).

Sekian. Kuakhiri dengan doa


رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً

وماتوفيقي إلابالله عليه توكلت وإليه انيب


- abu zahrah -

read more...